Sabtu, 04 Januari 2014

Hidup tanpa PRT

Sudah seminggu ini, hidup benar-benar tanpa PRT, baru pertama kalinya sejak punya anak 2 ini. Bahkan PRT yang pulang hari untuk mengerjakan cucian pun mendadak pulang kampung. 

Untung Hubby masih libur, Jadi aku masih bisa kerja.

Tapi hidup tanpa PRT seperti ini aku rasa membuatku lebih hidup, lebih menghargai waktu, lebih giat.

Kemarin-kemarin, saat ada 2 PRT, rasanya waktu tiap hari habis begitu saja, tidak pernah sempat mengerjakan apapun. Sekarang, setelah anak-anak tidur, masih harus membulatkan tekat untuk menyetrika. 

Hubby pun jadi lebih terlibat dalam aktivitas anak-anak dan rumah. 

Untuk jangka pendek, rasanya masih tetap butuh PRT sih, selama anak-anak masih kecil, dan kami berdua masih kerja.

Tapi urusan dengan PRT2 ini yang sering kali bikin emosi jiwa, semakin membulatkan tekadnya untuk secepatnya bebas dari bantuan mereka, untuk hidup lebih mandiri.