Selasa, 15 April 2014

What a girl needs (my opinion)

Pulang kerja kemarin, akhirnya mencoba es kelapa alpukat untuk pertama kalinya, dan ternyata...enak banget lo. Selama ini menyangka pasti rasanya aneh, kelapa dicampur dengan alpukat, tapi ternyata nyam nyam. Padahal kemarin beli itu hanya karena es kelapa nangka-nya sedang kosong.

Eniwei, topik post kali ini tentu saja bukan tentang es kelapa alpukat. Di commuterline dalam perjalanan pulang kemarin, aku ber-WA dengan salah satu teman karibku di kantor, dan entah bagaimana, obrolan bergulir sampai rencana masa depan kami (halah). Mba, teman kantorku itu bercerita kalau dia sedang menabung dan ingin berhenti kerja dan mulai merintis usaha nanti jika tabungannya sudah cukup.

Dalam beberapa minggu ini, banyak sekali cerita serupa kudengar dari teman-teman kantor, terutama ibu-ibu yang telah memiliki anak, termasuk juga diriku sendiri. Aku juga berulang kali berpikir, hal lain apa yang bisa kulakukan agar tidak usaha ngantor 9-5, agar bisa lebih banyak waktu dengan anak-anak, tapi juga tidak kehilangan penghasilan. Aku masih ingin bisa membiayai kuliah anak-anak nantinya...

dan dari obrolan dengan beberapa teman, kami sempat sampai pada kesimpulan bahwa anak perempuan sebaiknya dibekali dari awal dengan berbagai skill, seperti menari, memasak, membuat kue, menjahit, piano, balet, atau apapun itu, di luar pendidikan formal, agar ketika mereka sampai pada fase yang kami lalui sekarang ini, ada banyak pilihan yang bisa dilakukan selain ngantor resmi, haha..

Zaman aku sendiri kecil, tentu saja tidak pernah terpikir hal-hal ini, dan orang tuaku juga pasti tidak. wong dulu hidup susah, bisa sekolah sampai lulus kuliah saja, sudah bersyukur luar biasa, hal yang kalau dipikir-pikir sekarang, hampir menyerupai mujizat. Aku pun bersyukur banget orang tuaku dulu selalu berprinsip bahwa pendidikan adalah yang utama, mau sesusah apapun, anak-anak diusahakan kuliah, dan dileskan bahasa inggris dari kecil. Untuk les-les yang lain, selain tidak terpikir, memang juga tidak terjangkau.

jadi sampai udah tua kayak gini, sekarang kepikiran lagi, ingin ikut kursus lagi, apa saja, yang kira-kira sesuai dengan bakat dan minat, jadi bisa memulai usaha lain selain kerja kantoran. kemarin-kemarin kepikiran pengen kursus webmaster, tapi kata misua, bisa belajar sendiri saja kalau itu. teman-temanku ada yang mau kursus jahit, tapi aku ga yakin juga bakal punya ketelatenan bikin baju. yah, masih dalam tahap menggalau, tapi moga-moga dalam waktu dekat bisa menentukan pilihan, haha..kayak mau nikah aja.

pilihan lain tentu bisa ikut MLM, atau jadi agen asuransi, namun hingga saat ini, rasanya kok belum ada panggilan hati. Entah kalau besok-besok.

2 komentar:

  1. Memang sih, mak.. Saya juga sering berpikir membuka lapangan pekerjaan sendiri biar bisa lebih leluasa. Katanya sih kudu ambil secarik kertas terus tulis deh daftar apa-apa aja keahlian kita yang dibisnis-in ^^

    Btw, es alpukat itu enak mak ^^

    Modimelodi | A Blog

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaa..thx for visiting modimelodi...iya ya good idea..tapi curigation tuh kertas bakal kosong ni di tanganku...hihihi...semangat berburu kursusss...

      Hapus